Lari

Lari dan Berat Badan – Part #1 *Diet Kolesterol*

Foto 2008-2014
Foto 2008-2014

Foto ini disusun oleh istriku tercinta dalam rangka mengenang perjalanan berat dan bentuk badan kami berdua dari sejak Laras masih kecil (sekitar 1 tahun) hingga sekarang Laras berumur hampir 7 tahun. Perubahan paling signifikan adalah antara tahun 2013 hingga 2014, di mana pada 1 tahun terakhir inilah kami melakukan 1 hal baru yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berapa berat saya terbesar yang pernah saya alami? 88kg, itu sekitar tahun 2006-2008.

Sekitar tahun 2008 akhir, saya sempat mempunyai keluhan pada badan saya, antara lain adalah:
1. sering sakit kepala migren
2. otot leher kenceng
3. pundak terasa pegal seperti salah tidur
Kebanyakan gejala seperti masuk angin… tetapi biasanya terasa hingga berhari-hari.

Hingga pada akhirnya saya sudah tidak tahan dengan keluhan tersebut, saya datang ke dokter umum utk mengkonsultasikan keluhan sy ini. Dokter tsb menyarankan saya untuk melakukan tes darah terutama kolesterol. Hasil dari tes darah ternyata cukup mengejutkan karena kolesterol total saya mencapai angka 300, artinya sangat tinggi sekali. Dokter kemudian menyarankan saya untuk diet kolesterol, yaitu menghindari makanan-makanan yang berkolesterol tinggi, seperti:
1. gorengan / makanan berminyak
2. kuning telur, terutama telur puyuh – dan makanan2 yang dibuat dari kuning telur, seperti kue, biskuit, tart.
3. jeroan
4. kulit ayam
5. lemak sapi/kambing
6. seafood seperti cumi, udang
7. santan (nasi uduk, opor, cendol, dkk)
8. es krim & whipcream
9. susu
10. sebisa mungkin kurangi konsumsi makanan dan minuman yg manis, ato mengurangi konsumsi gula.

Apakah susah untuk makan yang tidak berkolesterol? Tidak koq…

Kita masih bisa makan makanan yang dibakar, direbus, dikukus. Kalau makan ayam, usaha’in makan bagian dada, bagian kulit dan jeroannya dioper ke orang lain dulu aja.

Usahakan makan yang dimasak sendiri, bukan masakan yang beli di luar rumah. Kalau pengen goreng makanan pun bisa disiasati dengan menggorengnya dengan wajan teflon atau seperti Happy Call dan menggunakan minyak zaitun / jagung itu pun cukup sedikit saja minyaknya sudah cukup koq.

Nah kalo lagi ketemu lauk telur2an? Ambil saja putihnya, dan sisihkan kuningnya 😀

Paling susah kalo lagi acara Lebaran deh, karena semua masakannya berkolesterol :p Tapi kita tetep bisa menikmatinya koq, kan masih ada ayam dr opor, bisa dipilih yg dada dan gunakan kuah secukupnya saja.

O ya selain diet dengan menghindari makanan berkolesterol, saya juga…
1. minum rebusan air daun salam
2. minum air tebu murni
3. minum jus alpukat tanpa tambahan susu/gula/sirup
4. jalan kaki, seperti sengaja parkir mobil agak jauh dari kantor

Walhasil, dalam 1.5 bulan sejak awal diet, saya kembali tes darah dan hasilnya kolesterol total saya turun menjadi 150. Lumayan kan??? Nah berat badan pun berangsur turun, karena saya tetap mempertahankan diet kolesterol ini hingga sekarang, meskipun skrg sudah sangat longgar 🙂
Sekitar tahun 2010, berat badan saya sudah turun menjadi kisaran 75-78kg berkat diet kolesterol ini, dan ini masih tanpa olahraga.

Diet kolesterol sangat longgar itu seperti apa yg saya jalanin skrg?

Makan apa saja bisa, tapi kalau habis makan yang berkolesterol tinggi sebaiknya diimbangi dengan olah raga segera (1-2 hari setelahnya).

Tidak makan makanan berkolesterol tinggi secara beruntun, misal makan pagi, siang, malem terus-terusan makan berkolesterol tinggi. Menurut saya, sebaiknya diberi jeda yang cukup, nah brp lama tergantung kondisi masing2, kalau saya pribadi biasanya hanya 1-2x dalam seminggu saja.

Beli minum di Starbucks atau sejenisnya? Yang jelas tanpa Whip cream, dan sebisa mungkin memilih susu Low Fat ato susu Soya. Kalau kayak di Chatime, sy minta Less Sugar ato No Sugar.

Makan Jeroan? Ya ambil 1-2 potong saja lah :p
Makan Ayam? Paha ok2 aja… Leher yg sesekali aja
Makan kuning telur ayam? Ayuk aja… asal rajin olah raga :p
Makan telur puyuh? Hemmm… 1-2 butir aja kali ya… itu pun jarang2 banget

Porsi makan? Saya gak makan dikit, tapi saya juga gak makan sebanyak dulu yang bisa 1.5 piring setiap kali makan, bahkan kadang nambah. Saya sekarang makan 1 piring nasi saja tapi tidak menggunung, alias rata dengan piring.

Sekalinya kita makan nasi lebih banyak dari biasanya, maka selanjutnya perut kita akan menuntut jumlah/porsi nasi yang sama dengan sebelumnya. Percaya deh…. *buat yg gembul* :p

Ok… nanti dilanjutin lagi tentang penurunan berat badan part

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *